ad#2

Kamis, 01 September 2016

ANTARA PENDUKUNG DAN PENENTANG HEWAN QURBAN

🔵 ANTARA PENETANG DAN PENDUKUNG

Walaupun sudah menjadi kelaziman hewan2 itu disembelih dan dimakan dagingnya, namun ada saja kalangan yg justru menetang penyembelihan hewan, dari mulai tidak mau makan dagingnya sampai teknik pemotongannya.

💥 Penentang Penyembelihan Hewan

Kalangan yg menentang penyembelihan hewan adalah kalangan aktifis penyayang binatang, kalangan vegetarian dan lainnya.

🔹1. Kelompok Hak Asasi Hewan

Paham yg juga dikenal sebagai kebebasan hewan, bahwa hak2 dasar hewan non manusia harus dianggap sederajat oleh manusia.

Serta tidak digunakan sebagai makanan, pakaian, subyek penelitian, atau hiburan.

Jadi buat mereka, menyembelih hewan, apalagi memeakannya merupakan pelanggaran hak asassi hewan.

🔹2. Vegetarian

Paham ini memandang bahwa hewan tidak boleh disembelih apalagi dimakan.

Oleh karena itu nereka selalu menghindari memakan makanan yg terbuat dari hewan.

Namun dalam prakteknya, tidak ada standarisasi ditengah para aktifis vegetarian ini. Sebagian dari mereka ada yg masih memakan ikan, telur, minum susu hewani. Yg dimana semuanya juga berasal dari hewan.

🔹3. Makan Daging Tapi Menolak Teknik Penyembelihan

Kalangan ini menentang teknik penyembelihan hewan yg mereka anggap sangat kejam.

Diantara negara yg secara resmi melarang penyembelihan hewan adalah selandia dan belanda.

Kedua negara ini mengangap memotong hewan dgn cara penyembeliham itu sangat kejam dan menyiksa.

Mereka menuduh teknik penyembelihan adalah cara yg hanya dilakukan dimasa lalu, dgn ciri2 kejam dan bar bar.

Menurut mereka, seharusnya sebelum disembelih, hewan2 itu dibuat pingsan dahulu, baru disembelih ketika hewan tersebut tidak sadar.

Metode lain yg mereka tawarkan adalah dgn cara ditembak dgn pistol kejut, menyetrum dgn listrik dan menusuk jantung.

Metode modern ini diklaim dapat mengurangi rasa sakit pada hewan sehingga dinilai lebih humanis dan memperhatikan hak asasi hewan.

💥 Pembuktian Ilmiah

Ada dua orang yg meneliti sejauh mana klaim bahwa penyembelihan hewan itu membuat hewan itu menjadi tersiksa. Mereka adalah
Dr. Hazim dan prof schult dari universitas hannover

Keduanya meneliti maslaah tersebut secara ilmiah dgn mengadakan penelitian pada obyek rasa sakit yg dialami hewan saat disembelih, perbandingan antara metode modrn dgn metode konvensional.

Deteksi yg digunakan diantaranya adalah EEG ( Electroencephalograph ) dan ECG ( electrocardiogram )

🌶 Hasil penelitian tersebut adalah :

🔰1. Tiga detik pertama setelah penyembelihan dgn metode penyembelihan konvensional pada EEG tidak terdapat perubahan dari sebelum penyembelihan. Hal ini menandakan bahwa hewan tidak merasakan sakit akibat pemotongan di leher.

🔰2. Setelah 3 detik EEG memperlihatkan kondisi pingsan dari hewan tidak tersebut karena kehilangan banyak darah dari tubuhnya.

🔰3. Setelah 6 detik EEG menyentuh level 0, yg menandakan tidak merasakan sakit.

🔰4. Ketika level 0 sudah tercapai, jantung masih bekerja dan tulang belakang melakukan reflek yg menyebabkan darah keluar dari tubuh. Ini menyebabkan daging menjadi higenis ( sehat ) untuk dikonsumsi.


🌶 Sebaliknya, pada hasil rekeman metode modern, ditemukan fakta2 sebagai berikut.

🔰1. Setelah penembakan hewan tampak tidak sadar.

🔰2. EEG memperlihatkan sakit setelah penembakan tersebut.

🔰3. Setelah penyetruman atau penembakan, jantung berhenti berdetak, hal ini menyebabkan banyak darah yg masih tersimpan dlm tubuh. Sehingga tidak layak dikonsumsi.

Wallahualam...

Sumber : Seri Fiqih Kehidupan jilid 11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar