π΅ BENARKAH ISLAM ITU KEJAM TERHADAP BINATANG??
Part 1
di bulan dzhulhijah ini kita akan merayakan hari ied idhul adha pada tgl 9 dzhulhijah, atau biasa disebut juga dgn hari raya qurban dimana umat islam yg tidak menunaikan haji melakukan penyembelihan hewan qurban.
Namun sayangnya ada aja orang yg tidak suka dgn syariat islam yg memprovakasi kalo hari raya idhul adha itu hari penyiksaan terhadap hewan.
Dan biasanya pernyataan ini disampaikan oleh mereka yg mengaku sebagai komunitas penyayang binatang.
Kesimpulannya adalah Islam itu kejam terhadap hewan,..
apakah seperti itu???
πΉJawab :
π°A. Dalil Perintah Menyayangi Hewan Dalam Islam
Didalam perintah2 agama islam dalam menyayangi hewan tercermin pada perintah untuk :
πΉ1. memberi makan pada hewan.
πΉ2. Tidak memeras tenaganya.
πΉ3. Tidak menyiksa dgn memberi cap dgn besi panas.
πΉ4. Tidak menjadikan hewan itu sebagai sasaran dlam memanah.
πΉ5. Menjamkan Pisau
π₯1. Memberikan makanan pada hewan.
Ada sebuah hadis Nabi saw yg barangkali sudah dilupakan orang, padahal bila aktifis penyayang binatang pernah membaca hadis ini, pastilah mereka akan terkagum2 pada agama islam.
ππ» Dalil :
" bila kamu melakukan perjalanan di tanah subur, maka berilah binatang ( tunggangan ) itu haknya, bila kamu melakukan perjalanan di bumi yg tandus maka percepatlah perjalanan "
( HR. Al-Bazzar )
Hadis ini mberi petunjuk bila seseorang melakukan perjalanan dgn mengendarai binatang serta melewati tanah yg subur dan banyak rumputnya, maka Nabi saw memerintahkan untuk memberi kesempatan kepada hewan tersebut untuk menerima haknya yaitu makan rumput dan tetumbuhan yg ada disekitarnya.
Namun bila melewati tempat yg tandus, sementara ia tidak membawa makannan untuk hewan tunggangannya, hendaknya dia mempercepat jalannya agar hewan tersebut sampai tujuannya sebelum binatang itu kelelahan.
π₯2. Tidak Memeras Tenaga Binatang Berlebihan
Ternyata bukan hanya Nabi sulaiman saja yg dapat berbicara dgn binatang, Nabi muhammad saw juga bisa berbicara dgn binatang loh.
ππ» Dalil :
Dari abdullah bin jafar ra, berkata :
Nabi saw pernah masuk kebun milik orang anshor untuk suatu keperluan. Tiba2 disana ada seekor unta. Ketika unta itu melihat Nabi saw, maka unta itu mendekati Nabi saw dan duduk disampingnya dalam keadaan berlinang air matanya.
Nabi saw bertanya :
" siapa pemilik unta ini??"
Maka datanglah pemiliknya seorang pemuda anshor. Nabi saw bersabda :
" tidak kah kamu takut kepada Allah SWT dalam memperlakukan bintang ini yg Allah menjadikanmu pemiliknya?. Sesungguhnya unta ini mengeluh kepadaku bahwa kamu meletihkannya dgn banyak bekerja "
( HR. Abu Daud )
Coba perhatika sekali lagi, bahkan seekor unta pun bisa berlinang air mata, karena merasa diperas tenaganya oleh tuannya.
Dan atas prilaku yg tidak berprihewanan tersebut lah maka Nabi saw menegur sahabatnya itu.
Prilaku menyayangi hewan ini dicontohkan langsung oleh Nabi saw dan berbekas kepada para sahabatnya.
π€Umar bin khotob ra, pernah melihat seseorang yg menggunakan unta untuk mengangkut barang2nya dimana melebihi kemampuan si unta.
Maka umar pun memukul lelaki tersebut sambil berkata :
" memgapa kamu mengangkut barang diatas untamu sesuatu yg dia tidak mampu!!!"
π€ Abu Ad-Darda' ra,
Abu ad-darda ra mempunyai unta, dimana unta ini sering dipinjam oleh sahabat yg lain untuk keprluan. Namun abu ad-darda ini selalu berpesan agar tidak membebani untanya kecuali beban sekian dan sekian yakni batas kemampuan untanya.
Maka ketika kematian telah datang menjemput abu-addarda' ra, beliau berkata kepada untanya :
" wahai dimun ( nama untanya ), janganlah kamu mengadukan besok dihari kiamat disisi Allah, karena aku tidaklah membebanimu kecuali apa yg kamu mampu"
( Ash-shahihah jilid 1 hal 67-69 )
π₯3. Tidak Memberi Cap Dgn Besi Panas
Meski hewan bukan manudia tetap saja mereka merasakn sakit. Meski tujuannya mungkin baik, yaitu untuk memberi tanda. Tapi tetap tidak dibenarkan dgn memberi cap dgn besi panas.
ππ» dalil :
" Allah melaknat orang yg memberi cap ( dgn besi panas ) "
( HR.Muslim )
π₯4. Tidak Menjadikan Sasaran Memanah
Memanah berburu hewan untuk dimakan tentu hukumnya halal.
Tetapi bila memanah itu hanya ajang iseng untuk sekedar hobi saja, tidak untuk dimakan, maka hukumnya haram.
Mingkin kalo dizaman sekarang bisa dgn senapan angin, menembaki burung. Ini jelas haram apabila hanya sebagai iseng2 saja.
ππ» dalil :
Ibnu umar ra berkata :
" sesunguhnya Rosulullah saw mengutuk orang yg menjadikan sesuatu yg padanya ada ruh sebagai sasaran untuk dilempar "
( HR. Bukhari Muslim )
π₯5. Menajamkan Pisau
Hewan ternak memang diciptakan oleh Allah untuk umat manusia. Dan Allah telah mengizinkan kita sebagai manusia, selain untuk ditunggangi juga untuk kita sembelih dan kita makan dagingnya.
ππ»Dalil
" sesungguhnya Allah telah menentukan untuk berbuat baik terhadap segala sesuatu. Bila kamu membunuh maka baguskanlah dalam membunuh dan bila menyembelih maka baguskanlah dalam cara menyembelih. Hendaklah salah seorang kamu menajamkan belatinya dan menjadikan bintang sembelihan cepat mati "
( HR.Muslim )
Mengasah pisau bukan untuk menyiksa, justru manfaatnya adalah hwan itu tidak perlu terlalau lama sekarat. Semakin tajam pisau maka akan semakin tidak sakit bagi hewan.
Dan menariknya juga, kita tidak boleh mengasah pisau didepan hewan yg ingin disembelih. Ada hadis yg secara tegas melarangnya.
ππ»Dalil :
Dahulu nabi saw pernah menegur orang yg melakukan mengasah pisau didepan hewan.
Dan Nabi saw berkata :
" maka kamu tidak mengasah sebelum ini?!!
Apakah kamu ingin membunuhnya dua kali!!??"
( HR.At-thabarani dan baihaqi )
Wallahualam...
Bersambung ke part 2
Sumber :
Kitab Seri fiqih Kehidupan jilid 11
Fb : Kajian Fiqih Islam
bangronay.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar