🔵 TRADISI YG TIDAK ADA PERINTAH KHUSUS DALAM AGAMA
Part 2.
💥1. Pulang Mudik
Pulang mudik setiap bulan ramadhan dan lebaran idul fitri, sebenarnya kalau dicarikan dalil yg memerintahkan memang tidak ada dan tidak akan bisa ditemukan.
Kalo sekedar berkumpul bareng keluarga dan bersilaturahim bisa saja dilakukan diluar kesempatan bulan ramadhan dan idul firti.
Namun begitulah, orang2 sudah terlanjur mengganggap bahwa pulanh mudik adalah bagian dari agama. Padahal sebenarnya pulang mudik itu lebih merupakan tradisi.
Rosulullah saw selama pindah dari mekah ke madinah, tidak punya tradisi pulang mudik tiap lebaran.
Kalaupun beliau sempat pulang ke mekah, kesempatan itu bukan di hari raya idhul fitri, melainkan karena peristiwa fathu mekah atau karena akan mengerjakan ibadah haji ke baitullah. Itupun tidak dilakukan setiap tahun.
Tetapi mari kita lihat apa yg secara rutin dikerjakan oleh bangsa indonesia yg muslim ini. Tiap tahun mereka berlelah2, bermacet2, berdesak2, serta bersusah payah ingin pulang ke kampung halaman.
Jadi pulang mudik itu tidak ada perintah secara khusus dalam alquran dan sunnah, melainkan lebih merupakan tradisi. Hukumnya tentu saja mubah, asalkan dilaksanakan dgn cara yg tidak melanggar ketentuan syariah. Jgn samapai plg mudik itu dikerjakan sambil meninggalakan sholat wajib.
💥2. Saling Mengucapkan Tahniah
Tradisi saling mengucapkan tahniah atau ucapan selamat idul fitri sudah sangat populer di masyarakat kita.
Misal :
" Minal aidin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin "
Entah siapa yg lebih dahulu memulainya.
Selain mengucapkan secara langsung, zaman dahulu kita sering menggunakan kartu yg dikirim via pos. Tapi dizmaan sekarang umumnya lebih banyak menggunakan media sms atau sosmed, wa, line, bb dan lain2.
Kalo kita telusuri dalil2 yg secara khusus ttg anjuran berkirim ucapan tahniah ini tentu sulit ditemukan atau bahkan tidak ada.
Tetapi ucapan salam dan tahniah secara memang dianjurkan, tanpa harus menunggu even tertentu.
" apabila kamu diberi penghormatan dgn suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dgn yg lebih baik daripadanya, atau balaslah penghormatan itu . sesunguhnya Allah memperhitungkan segala sesutu "
( QS.An-Nisa : 86 )
Namun ucapan tahniah ini agar jgn salah kaprah, jgn sampai malah bikin malu. Seringkali orang mengucapkan selamat lebaran dgn didahului kalimat :
' minal aidin wal faidzin '
Kemduian diteruskan dgn kalimat ' mohon maaf lahir batin '
Arti kalimat minal aidin wal faidizin itu sebenarnya adalah penggalan dari doa, yg lengkapnya adlaah :
" semoga Allah SWT berkenan menjadikan kita semua sebagai orang2 minal aidin wal faidizin ( orang2 yg kembali dan menjadi orang2 yg menang )."
( lafadz doa ini tidak ada rujukannya dari hadis Nabi saw, sehingga bukan termasuk sunnah nabi )
Karena barang kali terlau sering digandeng menjadi satu, akhirnya banyak orang mengira bahwa lafadz minal aidin wal faidizin arti bahasa arabnya yaitu mohon maaf lahir dan batin.
Sehingga ada orang yg ketika bersalaman sambil meminta maaf dia bilang
" minal aidin wal faidzin ya pak " maksudnya mohon maaf lahir dan batin."
Padahal minal aidin wal faidizin artinya orang yg kembali dan orang2 yg menang bukan artinya mohon maaf lahir dan batin.
Dan tradisi mengucapkan tahniah ini yg harus diluruskan ialah ketika bersalaman, banyak diantara mereka yg bersalaman dgn yg bukan mahromnya antara laki dan perempuan, padahal haram buat merka yg bersentuhan antara laki dan perempuan yg bukan mahromnya.
Bahkan dalam hadis, nabi berkata sendiri lebih baik kepala ini ditusuk besi panas ketimbang harus bersentuhan dgn lawan jenis yg bukan mahromnya.
Kalo ditusuk kepala ini dgn besi panas lebih baik, dalam arti betapa dahsyatnya siksa buat orang yg menyentuh bukan mahromnya dgn sengaja di akherat nanti.
Alhasil mereka yg punya itikad baik saling bermaafan di hari kemengan malah alih2 mewujudkan dosa yg baru.
💥3. Berziarah Kubur
Setiap menjelang bulan ramadhan, banyak lokasi kuburan umuk dipadati perziarah.
Fenomena ini kalo kita perhatikan, nyaris menjadi sebuah tradisi tahunan.
Lalu apa hukum berziarah kubur dan bagaimana dasar dalilnya ?
Dalam syariat islam, awalnya Rosulullah saw mengahramkan ziarah kubur. Alasannya saat itu karena para sahabat masih belum terbiasa untuk berziarah kubur tanpa melakukan kemusyrikan.
Mengingat sebelum memeluk islam, orang2 arab sudah terbiasa menyembah kuburan, meminta dan berdoa serta memberikan berbagai persembahan kepada ruh yg ada didlam kubur. Sehingga Rosulullah saw melihat sebaiknya ziarah kubur itu dilarang terlebih dahulu.
Setelah bertahun2 berjalan, dan kedalaman iman dan aqidah para sahabat dianggap telah kokoh dan mantap, tanpa ada resiko jatuh kepada jenis2 kesyrikan dalam kubur, akhirnya ziarah kubur itu dibolehkan kembali.
" dahulu aku pernah melarang kalian untuk berziarah kubur. Namun sekarang berziarahlah "
( HR.Muslim )
🔹ziarah kubur melembutkan hati yg kelam
" dahulu aku pernah melarang kalian untuk berziarah kubur. Namun sekarang handaknya kalian berziarah kubur. Karena ia dapat melembutkan hati, membuat air mata berlinang, dan mengingatkan kalian akan akherat namun jgn kalian mengatakan perkataan yg tidak layak "
( HR.Al-Hakim )
Jadi tema utama ziarah kubur yg sesuai dgn syariah yaitu ingat mati, bersedih demi melembutkan hati yg keras.
👤almunawi berkata :
Tidak ada Obat yg paling bermaanfaat bagi hati yg kelam selain berziarah kubur. Dgn ziarah kubur hati menjadi lembut, menghalangi seseorang dari maksiat, mengusir kesenangan terhadap dunia, membuat musibah yg kita alami terasa ringan.
Karena itu kalau direnungkan, adalah kurang tepat bila ziarah kubur ini dilakukan di hari2 yg bahagia, seperti hari raya idhul fitri.
Bukan tidak boleh atau haram, tetapi tema ziarah kubur pada dasarnya adalah tema kesedihan, sedangkan hari raya idhul fitri bertema kegembiaran, bahkan org yg berpuasa saja dilarang di hari raya idhul fitri.
Maka kalo dihari itu justru kita datang kekuburan, ada yg agak terasa janggal.
🔹Dianjurkan juga ketika ziarah kubur untuk mendoakan yg mati.
Aisyah ra bertanya : apa yg harus aku ucapkan bagi mereka ahli kubur wahai Rosulullah saw?
Beliau bersabda :
" ucapkanlah, salam sejahtera untuk kalian wahai kaum muslimin dan mukminin penghuni kubur. Semoga Allah merahmati orang2 yg telah mendahului dan juga orang2 yg diakhirkan. Sungguh, insya allah kami pun akan menyusul kalian "
( HR.Muslim )
Dalam hadis ini, yg hidup mendoakan yg mati, bukan sebaliknya meminta doanya dari yg mati, sekalipun yg mati itu ustad, kiayi, syekh, habib, dll. Karena ini bisa jatuh kedalam kesyirikan.
🔹 Yg Dilarang Dalam Ziarah Kubur
~ berdoa memohon kepada ahli kubur agar mendapat rejeki yg banyak, mendapat jodoh, agar naik pangkat jabatan.
Sebab yg diminta tidak lebih mampu dari yg meminta. Sebab keduanya sama2 makhluk Allah yg tidak berdaya, khusunya mereka yg sudah wafat berada dialam barzahk.
~ juga diharamkan memberi sesajen, sesembahan, sembelihan hewan, dgn keyakinan hal itu akan membahagiakan ahli kubur.
~ tabur bunga dan siram air mawar pun sesunguhnya tidak ada manfaat bagi ahli kubur, kecuali sekedar keindahan bagi orang yg hidup.
~ memohon kepada ahli kubur petunjuk agama dari perkara2 hukum syariah. Bertanya dan meminta petunjuk ilmu agama bukam dgn cara kekuburan, melainkan dgn cara menuntut ilmu agama secara serius, telaten, dan berkesinambungan.
Wallhualam...
Sumber :
Kitab Seri Fiqih Kehidupan jilid 5
Silakan di share jika bermanafaat.
bangronay.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar