đ” ANTARA SYARIAT DAN TRADISI DI BULAN RAMADHAN.
Bagi bangsa indonesia, ramadhan bukan hanya urusan agama tapi juga sudah menjadi urusan tradisi yg sulit dipisahkan dari lifestyle dan mentalitas bangsa.
Namun dari semua tradisi tentunya ada yg sejalan dgn syariat dan ada juga yg tidak sejalan bahkan bertentangan dgn syariat itu sendiri.
Mari kita bahas satu persatu anatara syariat dan tradisi :
đ„1. SAHUR
Memakan sahur adalah landasan syar'i yg kuat, para ulama sepakat disunnahkan bagi mereka memakan sahur apabila ingin puasa.
đčA. Dasar pensyariatan
Dari anas ra, bahwa Rosulullah saw bersabda :
" makan sahurlah, karena sahur itu barokah "
( HR. Bukhari dan Muslim )
đčB. Tradisi Yg Perlu Diluruskan
Membangunkan malam untik makan sahur sebenarnya merupakan tradisi yg baik, karena didasarkan pada dalil2 yg valid.
Namun kadang muncul tradisi bawaan yg sifatnya lokal. Misal kebiasaan pada sementara kalangan untuk berkeliling membangunkan orang sahur dgn membawa berbagai macam2 bunyi bunyian.
Barang kali niatnya mulia, yaitu membangunkan orang agar tidak kesiangan makan sahur. Akan tetapi kalo kurang hati2 dalam pelaksaannya, adakalanya tradisi itu bisa berubah menjadi makruh bahkan sampai ketitik haram.
Misalnya tradisi itu dilakukan dgn cara berteriak2 dgn memukul mukul benda bersuara keras dan arak2an keliling kampung bukan pada jam sahur, misalnya masih jam 02:00 malam.
Sebab boleh jadi jam itu orang masih istirahat tidur atau malah sedang melakukan sholat tahajud.
Maka niat baik membangunkan orang makan sahur berubah menjadi kegiatan menggangu orang tidur dan orang yg sedang beribadah sholat malam.
Dan kalo mau merujuk kepada praktek aslinya di zaman Nabi saw dalam membangunkan sahur tidak lain adalah dgn dikumandangkan azan dua kali adzan pada saat menjelang fajar.
Adzan yg pertama, bukan adzan yg menandakan dtgnya waktu subuh, melainkan fungsinya untuk membangunkan orang sahur dan sholat malam. Sedangkan adzan kedua barulah menandakan waktu subuh untuk sholat.
đ„2. MEMPERBANYAK MEMBACA ALQURAN
Pada setiap bulan ramdhan, Rosulullah saw lebih banyak membaca alquran. Bahkan secara khusus jibril as turun untik melakukan evaluasi atas hafalan dan bacaan beliau saw.
Sehingga sudah menjadi tradisi bahwa di bulan ramadhan ada pembacaan Alquran sampai khatam, bahkan hingga berkali2.
đčA. Dasar Masrui'yahnya
" rosulullah adalah orang yg paling dermawan kedermawanannya meningkat pada bulan ramadhan, yaitu ketika di datangi jibril setia malam ramadhan, ia bertadarus alquran dgn Rosulullah saw"
( HR.Bukhari dan Muslim )
đčB. Tradisi Yg Patut Diluruskan
Bagi mereka yg bacaannya masih belum baik, alngkah lebih baik tepatnya bila lebih konsentrasi kepada kualitas bacaan, bukan konsentrasi kepada jumlah juz yg dibaca.
Memang benar bahwa banyak diantara para ulama dan orang2 shalih disebut2 mengkhatamkan quran berkali2 selama bulan ramadhan. Namun kualitas bacaan mereka tentu tidak perlu dipertanyakan lagi.
Sedangkan yg kemampuan dalam membaca alquran masih terbatas, bahkan masih mengeja dan salah berkali2 tentu tidak tepat mentargetkan jumlah bacaan.
Justru yg harus dikejar adalah memperbaiki bacaan yg salah dan keliru.
đ” TRADISI TIDAK SECARA KHUSUS UNTUK RAMADHAN.
Tradisi ini memang sudah ada ditengah2 masyarakat kita dibulan ramadhan, dan telah dianggap oleh sebagian masyarakat awam adalah perintah yg harus dilaksanakan dalam agama padahal tidak ada perintah yg dikhususkan dalam agama.
Diantaranya adalah :
~ 1. tradisi saling memaafkan dgn sesama keluarga, teman dan handai taulan entah itu sebelum masuk ramadhan atau satu syawal.
~ 2. saling berkunjung
~ 3. mengucapkan tahniah
~ 4. berziarah kubur
~ 5. pulang mudik
đ„1. Saling bermaafan
Tradisi saling bermaafan adlaah tradisi yg sangat baik. Sebab jarang2 kita memiliki suasana dimana semua orang siap dan secara terbuka tidak malu2 untuk meminta maaf kepada orang lain.
Dan tidak setiap saat orang2 mau memaafkan kesalahan orang lain dgn rela dan ikhlas.
Secara umum saling memafkan itu dilakukan kapan saja, tidak harus menunggu even ramadhan atau idhul fitri. Karena memang tidak ada hadis atau atsar.
Lalu kenapa sampai muncul trand demikian??
Salah satu analisanya yaitu sabda Nabi saw :
Dari abu hurairah ra, bahwa Rosulullah saw bersabda :
" siapa yg menegakan ramadhan dgn iman dan ihtisab, maka Allah telah ampuni dosanya yg telah lalu "
( HR. Bukahri dan Muslim )
Dari hadis inilah bahwa Allah menajanjikan ampunan dosa dibulan ramadhan, oleh karena itu biar bisa dipastikan semua dosa terampuni, maka selain minta ampun kepada Allah dibulan ramadhan, juga meminta maaf kepada sesama manusia, agar lebih lengkap. Demikian latar belakangnya.
Idealnya yg dilakukan bukan hanya seedar basa basi meminta maaf, tetapi juga menyelsaikan semua urusan, seperti hutang piutang dll. Agar ketika memasuki ramadhan kita sudah bersih dari segala sangkutan kepada sesama manusia.
Bermaafan boleh dilakukan kapan saja, menjelang ramadhan atau sesduahnya ataupun diluar itu. Dan rasanya tidak perlu kita sampai mengelurakn vonis bid'ah bila ada fenomena demikian, hanya lantaran tidak ada dalilnya.
Sebab kalo semua harus demikian, maka hidup kita ini akan selalu dibatasi dgn beragam bid'ah.
Bukankah ceramah terwaih, ceramah subuh, ceramah zuhur, ceramah menjelang berbuka puasa, bahkan pesantren kilat ramadhan, undangan buka puasa bersama, semuanya pun tidak ada dalilnya yg bersifat eksplisit.
Lalu apakah kita akan menganggap bahwa semua orang yg melakukan kegiatan tersebut sebagai ahli bidah dan masuk neraka?
Kenapa jadi mudah sekali membuat vonis masuk neraka?
Apakah semua kegiatan itu dianggap sebagai sebuah penyimpangan esensial dari ajaran islam?
Hanya lantaran dianggap tidak sesuai dgn apa yg terjadi dimasa Nabi saw?
Kita umat islam tetap harus bisa membedakan mana ibadah mahdhah yg esensial, dan mana yg merupakan kegiatan yg bersifat teknis non formal.
Semua yg disebutkan diatas itu hanya semata2 kegiatan untuk memanfaatkan momentum ramadhan agar lebih bearti. Sama sekali tidak ada kaitannya dgn niat untuk merusak dan menambahi maslah agama.
Namun kita tetap menghormati kecendrungan sandara2 kita yg gigih mempertahankan umat dari ancaman dan bahaya bid'ah. Insyaallah niat mereka baik dan luruh.
Wallahualam...
Bersambung ke part 2 insyaallah...
Sumber : kitab Seri fiqih kehidupan jilid 5.
Silalkan di share jika bermanafaat..
bangronay.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar