💥 MEMILIH PEMIMPIN, APAKAH HARUS MUSLIM??
🔹1. Penanya ( P )
🔸2. Bang Ronay ( BR )
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
P : bagaimana hukumnya memilih pemimpin non muslim??
BR : hukum yg mana??
Memilih pemimpin non muslim hukumnya boleh, kalo memakai hukum negara ini, kalo ada anggapan tidak boleh maka anda akan terkena kasus SARA atau Rasis, itu menurut hukum negara ini.
Tapi kalo menurut hukum agama islam, maka itu HARAM.
🔹P : kenapa haram?
🔸 BR : karena itu perintah Allah SWT yg sudah ada dalil maupun sumber yg kuat berasal dari Alquran dan Sunnah. Salah satunya surat al maidah ayat 51 dgn adanya larangan memilih pemimpin non muslim.
🔹P : tapi kenerjanya sangat bagus dalam memimpin walaupun dia non muslim, dibandingkan orang islam itu sendiri.
🔸BR : kembali ke surat al maidah ayat 51. Ayat ini bentuknya perintah dan sifatnya umum, mau non muslim yg bagus atau yg bodoh sekalipun, kalo ia non muslim maka tidak boleh dipilih.
Tidak ada sedikitpun keringanan dlm memilih, kalo ia non muslim maka haram untuk dipilih dan ini harga mati dalam islam.
🔹P : harga mati??
🔸BR : Iya harga Mati,. Karena ini perintah yg wajib ditaati. Mungkin akan sy kasih perempumaan sedikit biar mengerti.
Orang berwudhu, terus dia kentut, maka..???
🔹P : yah batal wudhunya bang. Dia harus mengulang lagi wudhunya, Agar suci kembali dari hadas kecil.
🔸BR : Kita tau wudhu itu membasuh muka, tangan, kaki dan kepala sebagian besarnya, lalu kenapa yg kentut pantat tapi yg dibasuh malah muka, tangan, kaki dan kepala?
Kenapa pantat tidak dibasuh? Atau cebok?
🔹P : benar juga bang, kenapa yg kentut pantat, ko yg dibasuh malah muka tangan dan anggota wudhu yg lain.
🔸 BR : jawabannya itu adalah perintah yg dtgnya dari Allah.
Seandainya ia mandi 7x dgn sabun, berendam di bak mandi sehari semalam, sampai tuh badan benar2 bersih, tetap ia belum bisa dikatakan suci dari hadas, sebelum ia berwudhu.
Karena wudhu itu adalah perintah sekaligus ritual yg dtgnya dari Allah, dengan cara itulah Allah ingin disembah oleh manusia, tidak usah ditanya kenapa harus begini kenapa harus begitu, manfaatnya apa dan apa hikmahnya, karena tugas kita hanya samina wa a'tona yaitu dengar dan taat.
Jangankan Allah memerintahkan kita umat islam untuk tidak memilih pemimpin non muslim, seandainya Allah memerintahkan kita untuk membunuh anak kita sendiri maka lakukan, karena itu perintah Allah. Tanpa perlu bertanya kenapa harus begini dan begitu.
Ingat Nabi ibrahim ketika Allah memerintahkan untuk membunuh anaknya nabi ismail.
Apa jawaban Nabi ibrahim dgn adanya perintah tersebut?
Apakah nabi ibrahim menolak perintah tersebut?
Padahal kalo kita telisik lagi, membunuh anak sendiri, tidak ada hikmahnya tidak ada manfaatnya, dan tujuannya apa ?
Malah mudhorotnya besar...
Tapi karena ini perintah Allah dan keimanan nabi ibrahim yg tinggi kepada Allah, maka ia melaksanakan perintah Allah tanpa harus bertanya lagi kenapa?
Intinya semakin tinggi kadar keimanan seseorang, maka akan semakin kecil ia melakukan dosa.
Semakin tinggi kadar keimanam seseorang maka ia akan hati2 sekali dalam melakukan perbuatan, seminim mungkin ia akan menjauhi dosa.
Maka kalo ada perintah yg dtgnya dari Allah untuk tidak memilih pemimpin non muslim, maka ga perlu ditanya kenapa?
Laksanakan saja, karena dgn salah satu cara ini Allah ingin disembah.
Kalo ada orang islam yg memilih pemimpin non muslim, maka ia tentunya telah berdosa, dan tidak taat kepada perintah Allah, dan kadar keimananya kepada Allah pun lemah dan ini harus hati2.
🔹P : tapi kan kebanyakan para pejabat politik memanfaatkan momen ini untuk menjatuhkan lawan politiknya yg non muslim, dgn isu sara.
Mereka membawa2 agama contohnya surat al maidah itu. Padahal kalo mereka menang blm tentu konswekwen atas ayat Alquran.
🔸BR : itu urusan nomor dua pak. Seandainya kita mau sedekah ke amil zakat, misal zakat fitri, apakah kita harus tau secara detail, kemana aja penyalurannya, kepada siapa?, amilnya benar ga nih, kalo memang dikirim ke kaum dhuafa, yg mana kaum dhuafanya?,
Atau mungkin kita mau ngasih ke pengemis yg ada dijalan, apakah kita harus tau dulu dia miskin apa puran2 miskin, rumahnya dimana, kekayaannya berapa?, uang yg dikasih apakah buat makan apa buat main judi, buat beli rokok atau buat maksiat dll.
Tentu tidak begitu juga, yg ada malah menyulitkan kita dlm bersedakah. Kalo amilnya bermasalah tentu itu tanggung jawab amil kepada Allah di akherat. Sedangkan sedekah kita tetap diterima oleh Allah.
Begitu pula dlm memilih pemimpin, tugas kita adalah memilih pemimpin muslim bukan non muslim, kalo seandainya pemimpin muslim itu hanya memanfaatkan momen surat al maidah untuk menjatuhkan lawan politiknya, itu urusan dia nanti sama Allah di akherat.
Wallahualam
🔹P : ohh begitu ya bang.
Ok sy mengerti, maksih atas penjelasannya bang.
# Bang ronay
Tidak ada komentar:
Posting Komentar