⚔ FIQIH JIHAD part 18
๐ต PRO-KONTRA JIHAD
Di tengah dunia Islam umat Islam terpecah dua dalam memandang hukum jihad dan posisinya dalam syariat Islam.
๐๐ปKelompok pertama berupaya menafikan jihad atau anti terhadap jihad. mereka berupaya dgn segala cara menjauhkan Islam dari syariatnya yaitu jihad.
๐๐ปSedangkan kelompok kedua justru melakukan hal yang sebaliknya, mereka agak berlebihan dalam memandang jihad hingga dengan mudah memerangi semua orang dengan senjata dan memandang bahwa jihad adalah satu-satunya bahasa dalam berdakwah.
Dalam bab ini kita akan membahas Jalan berfikir kedua kelompok ini dengan kajian yang lebih terbuka dan objektif serta mencari titik-titik kebenarannya tanpa menafikan bila ada titik-titik kelemahan di dalamnya.
๐กA. Paham Anti Jihad
Kkelompok pertama adalah kelompok yang anti jihad.
Kelompok ini berupaya menjauhkan Islam dari jihad, mereka menafikan peperangan secara fisik dengan menggunakan senjata, pertempuran di Medan laga serta saling berbunuhan.
Mereka yang berada pada kelompok ini sesungguhnya adalah umat Islam juga bahkan tidak sedikit dari mereka yang punya kualitas dan semangat keislaman yang tinggi.
Namun kalau bicara tentang jihad dalam arti perang senjata mereka umumnya agak menghindar dan berupaya membelokkan makna jihad dengan bentuk-bentuk jihad yang lain seperti jihad dengan harta, jihad dengan ilmu, jihad dengan lisan, dan berbagai macam jenis jihad yang lainnya.
Dan yang paling masyhur adalah istilah " Jihad melawan hawa nafsu "
Istilah ini sesungguhnya bukan hadis nabi melainkan kata-kata bijak atau ungkapan dari seorang Ibrahim bin abalah.
๐น1. Dasar Pandangan
Dasar pandangan yang mereka pakai dalam menjauhkan jihad senjata antara lain adalah ayat-ayat berikut.
๐๐ป " Maka disebabkan Rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu karena itu maafkanlah mereka mohonkanlah ampun bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu "
( QS Ali Imron : 159 )
" Maka Sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik "
( QS Al Hijr 49 )
" Dan hamba-hamba Tuhan yang maha penyayang itu orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang orang jahil menyapa mereka mereka mengucapkan kata-kata keselamatan "
( QS Al Furqon 63 )
" Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyuruh kepada Allah mengerjakan amal yang sholeh dan berkata Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerahkan diri "
( QS fushilat 33 )
๐น2. Bentuk
Mereka yang anti terhadap jihad dengan senjata ini bukan hanya satu kelompok dan satu jamaah saja tetapi terdiri dari berbagai macam fraksi yang berbeda beda.
๐
a. Gerakan Sufisme
Di antara yang seringkali mendengungkan untuk tidak berjihad secara senjata adalah bermacam-macam kelompok Sufi atau tasawuf yang tersebar di seluruh dunia Islam.
Di berbagai belahan dunia islam kita akan selalu mendapati kalangan sufi, meski mereka membawa aliran yang berbeda beda dengan tarekat yang beragam, namun umumnya mereka sepakat untuk meninggalkan dunia jihad secara fisik dengan menggunakan senjata.
Mereka lebih konsentrasi kepada Tarbiyah ruhiyah yaitu Bagaimana membina hati yang ada di dalam diri kita sendiri sehingga kalau mereka menggunakan istilah jihad maka jihad yang mereka maksud jauh dari peperangan.
tetapi jihad yang mereka maksud adalah jihad menaklukkan hati dan hawa nafsu.
Bagi mereka jihad secara fisik tidak perlu dilakukan bahkan dicoret dalam kamus perjuangan mereka.
Namun tidak semua aliran Sufi di dunia ini anti jihad, terkadang kita juga menemukan kelainan.
Misalnya di Libya ketika penjajah Italia di bawah penguasa fasis Mussolini bergerak menjarah negeri itu perlawanan bersenjata dan Jihad secara fisik justru dipimpin oleh tokoh sufi besar nanti itu yaitu umar Al Mukhtar.
Tokoh ini dikenal dengan sebutan singa padang pasir di libya.
Di Aljazair muncul juga tokoh Sufi Al Amir Abdul Qodir yang memimpin perlawanan bersenjata umat Islam di negeri itu melawan Para penjajah.
mereka tidak melawan dengan dzikir dan Munajat tetapi mereka menggulung lengan mengangkat senjata berjihad secara fisik hingga banyak yang menemui syahadah ( mati syahid ) di medan laga.
Di negeri kita sendiri Indonesia meski aliran sufisme cukup banyak dianut oleh masyarakat muslim Indonesia, namun para pahlawan nasional kita seperti Pangeran Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol, Tengku Umar, Pangeran Antasari dan yang lainnya ikut turun berjihad secara fisik padahal sekilas dari kostum yang mereka pakai nyata sekali mereka adalah tokoh-tokoh yang menggunakan sorban khas para sufi.
๐
b. Taktik Penjajah
Selain itu ide untuk menghapus jihad dalam arti perang secara fisik memang gencar dilancarkan oleh para penjajah Eropa.
Di India, Inggris sangat membutuhkan Mirza Ghulam Ahmad ( ahmadiah ) untuk meredam gerakan perlawanan jihad umat muslim.
Gerakan Ahmadiyah sangat efektif dimanfaatkan oleh pemerintah Inggris sebab perlawanan bangsa India muslim itu sedikit demi sedikit bisa dipatahkan karena paham anti jihad yang diajarkan oleh Mirza Ghulam ahmad.
Di Aceh, Belanda juga menggunakan taktik yang sama tokohnya adalah Dokter Snouck Hurgronje, seorang orientalis yang menjadi penasehat militer pemerintah Hindia Belanda.
Paham yang dikembangkannya tegas-tegas menafikan jihad, bahkan mengajak semua umat Islam untuk Berhenti melakukan jihad dengan berbagai macam dalih.
Sejak Dokter Snouck Hurgronje dipakai oleh Belanda, perjuangan umat Islam di Aceh mulai agak kendur sebab banyak mereka yang kembali ke kampung menjadi guru ngaji di Surau Surau dan meninggalkan gelanggang jihad.
dan sejak itu Aceh boleh dibilang jatuh ke tangan penguasa Belanda.
๐
c. Kekuatan Sekuler
Paham anti jihad di masa sekarang ini juga dikembangkan atau dikembangkan oleh kalangan muslim sekuler.
Paham ini sesungguhnya tumbuh dan berkembang di barat tetapi di dunia Islam kemudian terkena imbasnya.
Semboyan sekulerisme di Eropa yang amat terkenal adalah berikan kepada raja apa yang menjadi hak raja dan berikan kepada Tuhan apa yang menjadi hak Tuhan.
Sayangnya paham sekularisme ini kemudian diimpor begitu saja ke dunia Islam dan dipaksakan oleh para penganutnya untuk ditelan mentah-mentah.
Lalu muncullah paham yang memisahkan antara agama dan negara antara syariat dan adat antara rohani dan jasmani dan antara ibadah dan Jihad.
Arus sekulerisme di dunia islam ini kemudian mendapat angin segar dari para orientalis di barat yang membuka berbagai studi keislaman dengan memberikan fasilitas beasiswa yang tidak sedikit.
Maka beribu mahasiswa muslim belajar ke barat untuk mendalami ilmu sekulerisme itu.
Setelah beberapa dasawarsa kemudian lahirlah generasi muda muslim yang menjadi Laskar sejati pembela paham sekulerisme di dunia Islam.
Untuk ukuran Indonesia gerakan sekulerisme ini sudah lumayan banyak melahirkan para tokoh yang punya pengaruh besar baik dalam tulisan ataupun dalam berbagai macam bidang.
sehingga paham sekularisme yang anti jihad tumbuh subur di tengah negeri dengan jumlah umat Islam terbesar di dunia.
Bersambung ke paham serba jihad..
Wallahualam...
Sumber : Kitab Seri Fiqih Kehidupan Jilid 17
Ahmad Sarwat.lc.MA
www.bangronay.blogspot.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar