⚔ FIQIH JIHAD part 10
🔰 MATI SYAHID & KEUTAMAAN SYAHID
1. Bahasa
Sejarah bahasa Syahid asal kata dari syahida - yashadu - Syahadah
Yang berarti menyaksikan.
Dengan demikian orang yang mati syahid itu berarti orang yang menjadi saksi atas manusia.
" Dan kamu menjadi saksi atas manusia "
( QS al-hajj 78 )
MENJADI SAKSI ATAS APA??
Kalau orang yang mati syahid itu dikatakan menjadi saksi maka pertanyaan yang menggelitik adalah saksi atas apa??
Sehingga mereka diberikan gelar sebagai orang yang menyaksikan.
Maka untuk menjawab hal itu para ulama berbeda pandangan, karena Dalil dan illat yang mereka pakai memang berbeda.
Sebagian ulama menjawab mereka yang mati syahid akan menyaksikan pahala kemuliaan yang Allah SWT berikan pada saat mereka meninggal dunia.
( An Nawawi tahdzidul asama wa al lughot jilid 3 hal 167 )
Sebagian yang lain mengatakan bahwa orang yang mati syahid itu menyaksikan datangnya para malaikat Yang menaungi mereka dengan sayap-sayapnya disaat kematiannya.
( Ibnu hajar badzlu al maun fi fadli ath-thaun hal 190 )
Dan ada juga sebagian yang lain mengatakan bahwa orang yang mati syahid itu akan menyaksikan dunia dan akhirat.
( Ibnul mundzir lisanul arab jilid 3 hal 243 )
Sebagian yang lain dari pendapat para ulama juga diantaranya adalah Al - Azhari mengatakan bahwa orang yang mati syahid itu akan menyaksikan Darussalam sebelum terjadi hari kiamat nanti.
( Umdatul huffadz hal 297 )
2. Istilah
Orang yg gugur dlm peperangan sebenarnya dgn angkat senjata melawan musuh2 islam. Dan ketika matinya tidak dimandikan dan tidak dikafankan sebagaimana layaknya jenazah, ia hanya di sholatkan, di kuburkan dgn pakaian dimana ia meninggal dunia sebagai syahid.
3. Kriteria Mati Syahid
Para ulama membuat kriteria atau definisi mati syahid sebagai berikut :
👥 Mazhab Hanafi
1. Mukhalaf ( akil baligh )
Jadi org yg belum akil balig tidak syahid
2. Muslim
3. Suci dr hadas
4. Mati di bunuh
Jadi orang yg mati karena sakit meskipun sakit itu di akibatkan dr luka saat berperang, maka tidak dianggap mati syahid.
5. Secara terzalimi
👥 Mazhab Almalikiyah
1. Terbatas dlm peperangan
2. meski mati di negri islam
Maksudnya bisa apabila negri islam di serang, dan masuknya orang kafir ke dalam negri membuat ia harus berperang dan gugur syahid.
3. Atau tidak ikut membunuh
Maksudnya ia tidak ikut membunuh musuh, tetapi ia berada didalam medan pertempuran dan terbunuh.
4. Meski berjanabah
Mazhab ini tidak mensyaratkan harus suci dr hadas sebagaimana mazhab hanafi.
Jadi walaupun ia berjenabah ketika mati tetap mati syahid.
5. Bukan orang yg keluar dalam keadaan hidup
Tidak termasuk mati syahid orang yg keluar dr peperangan dan dia dlm keadaan masih hidup. Meski yg menolong dia dr kematian itu adalah musuh2nya sendiri.
🔰 KEUTAMAAN MATI SYAHID
👉🏻1. Harum Darahnya
Mungkin orang akan merasakan jijik dgn darah yg berceceran ketika perang, namun nanti di kaherat darah itu harum wangi semerbak.
" Bungkuslah jasad mereka ( Syuhada ) sekalian dengan darah-darahnya juga, sesungguhnya mereka akan datang di hari kiamat dengan berdarah-darah warnanya warna darah namun aromanya harum kasturi"
( HR an nasai dan Ahmad )
👉🏻2. Tetesan Darahnya Dicintai Allah
Ada dua tetesan yg di cintai Allah yaitu tetesan darah syuhada dan tetesan air mata orang yg takut kepada Allah SWT.
Dan tetesan darah syuhada adalah tetsan yg paling di cintai nomor satu oleh Allah
" Tidak ada sesuatu yang dicintai Allah daripada dua macam tetesan atau dua macam bekas yaitu tetesan air mata karena takut kepada Allah dan Tetesan Darah yang tertumpah di jalan Allah dan Adapun bekas itu adalah bekas berjihad dijalan Allah dan bekas penunaian kewajiban dari kewajiban-kewajiban Allah "
( HR at Tarmizi )
👉🏻3. Ingin Mati Syahid Berulang ulang
Nabi SAW bersabda " tidaklah seorang hamba meninggal dunia di sisi Allah yang lebih baik dari membuatnya bahagia kembali ke dunia dan bahwa dunia dan isinya itu miliknya kecuali orang yang mati syahid karena dia mengetahui keutamaan berjihad dan bisa kembali ke dunia dan terbunuh lagi membuatnya bahagia"
( HR.Mutafaq Alaihi )
👉🏻4. Di Tempatkan Di Surga Firdaus Yg Tertinggi
Surga mempunyai beberapa tingkatan dan salah satunya yg paling tinggi adalah surga firdaus tempatnya para Nabi dan Rosul.
👉🏻5. Tidak Mati Tapi Hidup Di Sisi Allah
" Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati Bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat Rizki"
( QS al-imron 169 )
Hanya saja para ulama berbeda pendapat tentang bagaimana teknis Seperti apa dan bagaimana kehidupan para syuhada di sisi Allah.
satu hal yang wajib diyakini adalah bahwa mereka itu tidak mati tetapi masih hidup di suatu tempat tertentu yang hanya Allah saja yang Maha mengetahui nya secara detail.
👉🏻6. Tidak Merasa Sakit
Orang yang gugur di jalan Allah dan peperangan biasanya mati secara tidak normal menurut ukuran umumnya.
Mungkin di antara mereka ada yang tercabik-cabik badannya, ada yang hancur lebur, ada yang termutilasi dan sebagainya.
Logika kita mungkin akan mengatakan itu sangat menyakitkan dan menyiksa.
Namun yang terjadi sesungguhnya malah terbalik 180 derajat mereka yang mati dalam keadaan Syahid itu sebagaimana badannya termutilasi ter pecah berkeping-keping hancur berantakan.
Justru mereka tidak merasakan sakitnya pembunuhan yang dialaminya. Sebagaimana Nabi SAW menegaskan dalam sabdanya
Dari Abu Hurairah berkata Rasul SAW bersabda : " tidaklah Sahid merasakan tertimpa kematian kecuali seperti halnya seorang dari kamu merasakan terkena Cubitan "
( HR. Tarmidzi )
👉🏻7. Diampuni Dosanya
" Diampuni bagi Syahid semua dosa kecuali hutang "
( HR muslim )
👉🏻8. Malaikat Menaungi Dgn Sayapnya
' Malaikat terus menaunginya dengan sayapnya"
( HR. Bukhari Muslim )
Ini adalah salah satu bentuk penghormatan dari malaikat kepada para syuhada.
👉🏻9. Memberi Syafaat Kepada 70 Keluarganya
" Orang yang mati syahid di sisi Allah mendapatkan 6 perkara ..... Diberi syafaat sebanyak 70 orang dari kerabatnya"
( HR Tirmidzi dan Ibnu Majah )
👉🏻10. Jasadnya Tidak Dimakan Tanah
" Kemudian aku tidak tega meninggalkannya dengan yang lainnya maka aku Keluarkan zakatnya setelah 6 bulan ternyata bentuknya masih sama dengan bentuk ketika dikuburkan kecuali bagian telinganya"
( HR Bukhari )
Wallahualam
Sumber : Kitab Seri Fiqih Kehidupan Jilid 17 hal 112
Ahmad Sarwat.lc MA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar