ad#2

Rabu, 12 April 2017

USHUL FIQIH part3 sesi 5 "pembagian Hadis"

πŸ”΅ USHUL FIQIH part 3
Sesi 5 ( #5 )

πŸ”°PEMBAGIAN HADIS

Dr mahmud attahlan seorang guru besar ilmu hadia terkemuka di universitas quwait dlm kitabnya yg masyur tasyir musthalah hadis, membagi hadis menjadi 4 kelompok sesuai kriteria.

πŸ”Ή1. Berdasarkan Jumlah Perawi.

πŸ”Ή2. Berdasarkan Kekuatan Periwayatannya.

πŸ”Ή3. Berdasarkan Pembagian Hadis Berdasarkan Ditolaknya Hadis Akibat Lemahnya Periwayatan.

πŸ”Ή4. Berdasarkan Perbedaan Pandangan Ulama Dalam Menerima Dan Menolaknya.


Ok kita mulai dr yg pertama yaitu :

πŸ”°1. Berdasarkan Jumlah Perawi

Berdasarkan jumlah perawi maka hal ini terbagi dua yaitu " mutawatir " dan " ahad "

Mutawatir adalah hadis dimana hadis yg diriwayatkan oleh banyak orang.

Ahad adalah hadis yg diriwayatkan oleh banyak orang juga namun tidak sampai sejumlah hadis mutawatir.

Lalu apa bedanya hadis ahad dan mutawatir?

πŸ’₯ Hadis Mutawatir

Hadis mutawatir adalah hadis yg perawinya adalah tsiqoh ( terpercaya ) dimana mustahil mereka berkumpul dan bersepakat dusta. Oleh karena itu hadis ini terkenal dgn sahihnya. ( Bisa dibilang udah pasti shahih )

▫ Syarat syarat Hadis Mutawatir

Ada syarat yg harus terpenuhi untuk menjadi hadis mutawatir yaitu :

πŸ’Š 1. pemberitaan yg disampaikan oleh perawi harus berdasarkan panca indranya sendiri, maksudnya disini para rawi harus bener2 melihat langsung dan merasakan apa yg ia lihat dan ia dengar dr nabi, bukan hanya sekedar katanya.

πŸ’Š2. Jumlah perawinya harus mencapai suatu ketentuan yang tidak memungkinkan mereka bersepakat dusta minimal 20 orang. Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al Anfal ayat 65. Sebagian yang lain menetapkan sejumlah 40 orang berdasarkan surat An Anfal ayat 64.

πŸ’Š3. Adanya keseimbangan jumlah antara rawi-rawi dalam tobaqoh pertama dengan jumlah perawi dalam lapisan berikutnya.

Karena saratnya yang sedemikian ketat, maka Hadis Mutawatir ini sedikit sekali dibandingkan dengan hadis hadis Ahad.


πŸ’₯ Hadis Ahad

Semua hadis yang tidak mencapai derajat Mutawatir dengan demikian sudah bisa dipastikan bahwa jumlah hadis Ahad itu pasti lebih banyak dibandingkan dengan Hadis Mutawatir.

Boleh dibilang bawa Nyaris semua hadis yang kita miliki dalam ribuan kitab derajatnya hanya ahad saja sebab yang Mutawatir itu sangat sedikit bahkan lebih sedikit dari ayat-ayat Al Qur'anul Karim.

▫ Klasifikasi Hadis Ahad

Kalau kita bicara hadits Ahad sebenarnya kita sedang membicarakan sebagian besar Hadits.

Sehingga kita masih leluasa untuk mengklasifikasikan nya lagi menjadi beberapa kelompok Hadits yaitu :

πŸ’Š1. Hadis masyur

Hadis masyur adalah hadis yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih tetapi belum mencapai derajat Mutawatir.
Tiga orang ini, mereka melihat dan mendengar langsung dr Nabi saw.

πŸ’Š2. Hadis Aziz

Adalah hadis yang diriwayatkan oleh dua orang, walaupun dua orang Rawi tersebut terdapat pada satu lapisan saja kemudian setelah itu orang lain meriwayatkannya.
Maksudnya dua orang saja yg mendengar dan melihat langsung dr Nabi saw, selebih para sahabat yg lain meriwayatkan dari mereka.

πŸ’Š3. Hadis Gharib

Hadis ini adalah hadis yg dialam sanadnya terdapat rawi yg menyendiri dalam meriwayatkan.

πŸ”° 2. Berdasarkan Kualitas Periwayatan

Yg kedua berdasar kualitas periwayatan. Berbeda dgn diatas, hadis pada bagian ini dibedakan bukan berdasarkan jumlah perawi namun berdasarkan kualitas perawi.

Cuma ada dua macam hadis menurut kualitas periwayatan yaitu sahih dan hasan.

πŸ’Š1. Sahih

Hadis sahih ini yg perawinya adil, hafalannya kuat, sanadnya bersambung, serta terbebas dr kejanggalan dan kecacatan.

πŸ’Š2. Hasan

Hadis ini dibawah derajat sahih, jadi perawinya adil namun hafalannya kurang sempurna dgn sanad bersambung dan selamat dari kejanggalan dan kecatatan.

Jadi hadis sahih dan hasan ini memang tidak ada perbedaan yg bearti, namun hanya berbeda dari segi hafalan saja.

πŸ”°3. Berdasarkan Tertolaknya Periwayatan.

Hadis ini berdasarkan sifatnya yg tertolak.

Hadis ini biasa disebut dgn hadis derajat lemah atau dhoif.

Walalhualam...

Bersambung ke sesi 6 ( #6 )

Hukum menggunakan hadis dhoif

Sumber : Kitab Seri Fiqih Kehidupan jilid 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar